Itjen Pantau Kembali Persiapan Penilaian Pembangunan ZI lingkup Bapas Surabaya oleh Tim Penilai Nasional

Dalam rangka persiapan On Desk Evaluation oleh Tim Penilai Nasional (TPN) yaitu KemenPAN RB, jajaran Kemenkumham melalui Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal yang dipimpin Inspektur Wilayah VI Marasidin Siregar hadir beserta rombongan dalam rangka monitoring dan memberi penguatan ZI kepada 47 Satker yang mengikuti kontestasi WBK WBBM dan dinyatakan lolos Panel TPI, Kamis (02/09). (TPI Gelar Entry Meeting Jelang Monitoring dan Penguatan ZI WBK WBBM di Jajaran Kanwil Kemenkumhan Jatim. Diakses pada September.03.2021)

Kabar Bassura (3/9). Disambut oleh yel yel Reformasi Birokrasi oleh pegawai Bapas Surabaya, Tim Penilai Internal dari Itjen Kemenkumham dan pendamping dari Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, meninjau kesiapan Pembangunan ZI di Bapas Surabaya, Jum’at (03/09).

Tim kemudian melakukan evaluasi terhadap sarana dan prasarana yang ada di Bapas Surabaya dengan berkeliling di lingkungan kerja Bapas Surabaya.

Pada kesempatan ini, Kabapas Surabaya Arif Rahman memaparkan mengenai pembangunan Zona Integritas Reformasi Birokrasi di lingkungan Bapas Surabaya.

Pemaparan selanjutnya lebih difokuskan pada inovasi unggulan Bapas Surabaya, Aplikasi Kerabat Bassura. “Aplikasi ini dibuat berdasarkan keinginan kami untuk lebih dekat melayani masyarakat,” demikian dipaparkan Arif.

Arif menjelaskan bahwa aplikasi KERABAT BASSURA sendiri merupakan inovasi Bapas Kelas I Surabaya yang diharapkan mampu mendekatkan penyedia layanan yakni Bapas Kelas I Surabaya dengan pengguna layanan (masyarakat) dan terjadinya sinergi sebagai sebuah ekosistem yang saling menguntungkan. Secara teknis aplikasi KERABAT BASSURA ini berbasis website dan juga aplikasi berbasis android yang dapat diunduh di Playstore.

Hardika dari tim TPI tampak sangat tertarik dengan KERABAT BASSURA, Hardi berpesan agar aplikasi ini terus dikembangkan  lebih lanjut sehingga bisa memuat enam area perubahan dalam reformasi birokrasi.

“Saya tertarik dengan dengan aplikasi ini, karena sejatimya inovasi harus membuat lebih murah, lebih cepat dan lebih mudah, ini yang harus lebih dipaparkan lebih jelas pada TPN,” ujar Hari.

Sementara anggota TPI Zein, menambahkan agar dalam paparan dan video profil tidak banyak menggunakan kata-kata khusus yang hanya dimengerti oleh kalangan Bapas sendiri, sehingga pesan dapat disampaikan dengan baik pada TPN.  Zein juga berpesan agar selalu mengupdate SOP pada media sosial yang dimiliki Bapas Surabaya.

Leave a Comment

Your email is never published nor shared. Required fields are marked *