May 22, 2015

Plt. Dirjen PAS Apresiasi Bapas Surabaya

Surabaya, INFO_PAS – “Selamat siang mas, asalnya dari lembaga pemasyarakatan (lapas) mana?” Demikian sapa ramah Ma’mun, Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan kepada Kiki Aditya (19), salah seorang klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya yang tengah melakukan absensi di ruang registrasi Bapas Surabaya, Rabu (20/5)

“Saya dari Lapas Mojokerto Pak,” jawab ayah satu orang anak yang tersangkut kasus pelanggaran UU Kesehatan ini malu-malu.

“Lapas Mojokerto ya mas. Kedepannya nanti harus lebih hati-hati. Jangan diulangi lagi, jangan sampai jadi penghuni kembali,” ucap pria kelahiran 57 tahun lalu ini sambil menepuk-nepuk bahu Kiki.

Plt Dirjen PAS Ma’mun menyempatkan diri berkunjung ke Bapas Surabaya

Didampingi jajaran pejabat di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Ma’mun menyempatkan diri berkunjung ke Bapas Surabaya usai menghadiri Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Lapas Klas I Surabaya.

Saat berada di Bapas Surabaya, dengan senyum khasnya, Ma’mun juga menyempatkan diri mengunjungi setiap ruangan kerja dan menyapa setiap pegawai yang ditemuinya. “Wah, ini ruang tata usaha banyak tenaga muda yah,” ujarnya saat mampir ke ruang Tata Usaha Bapas Surabaya.

Pria kelahiran Teluk Betung Lampung ini pun mengapresiasi kerja dan tugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas Surabaya yang telah menangani ribuan klien dengan tenaga PK yang terbatas.

“Tugas PK semakin berat. Tidak mudah menangani banyaknya klien dengan petugas terbatas. Untuk memudahkan, kedepannya mudah-mudahan teknologi informasi akan segera dapat digunakan di bapas. Kerja-kerja manual juga akan dialihkan berbasis IT,” pungkas Ma’mun.

 

READ MORE

May 13, 2015

Bapas Surabaya Gandeng BNNP Jatim Tangani Klien Kasus Narkoba

Surabaya, INFO_PAS. Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya menggandeng BNNP Jawa Timur untuk menangani klien Bapas yang pernah tersangkut kasus narkoba.

Kerjasama ditandai dengan penyelenggaraan asesmen kepada 50 orang klien Bapas Surabaya, Selasa (12/5). Yakni, mengetahui sampai sejauh mana aktivitas klien narkoba ketika telah kembali ke lingkungannya, apakah masih berlanjut atau berhenti dengan baik dan tidak terpengaruh lagi untuk menggunakan narkoba.

“Kita melakukan asesmen kepada klien, diutamakan pada mereka yang baru bebas pada dua bulan kebelakang,” ujar Kepala Bapas Surabaya Nadzif Ulfa.  “Kedepannya kegiatan ini akan dilakukan berkesinambungan, terjadwal, kami juga akan melakukan MoU dengan pihak BNNP untuk menangani klien kasus narkoba,” tambahnya.

Bapas Surabaya menggandeng BNNP Jawa Timur untuk menangani klien

Nadzif juga mengatakan jika Bapas Surabaya akan melakukan asesmen mandiri yang dilakukan oleh para Pembimbing Kemasyarakatan (PK), setelah mendapat bimtek asesmen dari Ditjen PAS.

“Kami telah siap melakukan asesmen segera setelah bimtek dilakukan,” kata Nadzif.

Sebelum dilakukan asesmen oleh para asessor, para PK Bapas Surabaya pun melakukan wawancara pendahuluan untuk mendapatkan data awal dari para klien.

Asesmen yang dilakukan oleh para assesor dari BNNP dibantu para assesor dari Yayasan Plato berlangsung menarik.  Para klien tampak tak sungkan menceritakan tentang dirinya terutama yang berkaitan dengan keterlibatannya dengan narkoba.

READ MORE